SELAMAT dan SUSKSES atas terselenggaranya Seminar dan Sosialisasi Urgensi PAUD "Pola Asuh Anak Usia Dini"

Thursday, January 21, 2016

Ketika Anak Tak Bisa Menerima Kekalahan, Begini Menyikapinya





Ketika Anak Tak Bisa Menerima Kekalahan, Begini Menyikapinya
Foto: thinkstock

Jakarta, Dalam setiap perlombaan ataupun pertandingan, kalah dan menang adalah hal biasa. Namun beberapa anak tak bisa menerima kekalahan. Entah karena malu atau sedih, anak melampiaskannya dengan mengamuk. Lalu bagaimana menyikapinya?

Dituturkan psikolog anak dan remaja dari RaQQI Human Development and Learning Centre, Ratih Zulhaqqi, jika anak merespons kekalahan berlebihan, berikan waktu untuk melepaskan emosinya. Namun jika anak melepaskan emosi dengan melukai diri sendiri dan orang lain, sebaiknya dibawa ke tempat yang tenang.

"Setelah anak lebih tenang, orang tua bisa mengenalkan ke anak soal menerima risiko dan hubungan sebab-akibat. Bahwa di setiap lomba dan pertandingan pasti ada yang menang dan kalah," tutur Ratih.

Misalnya saat anak kalah dalam lomba renang, ajaklah anak untuk membandingkan catatan waktunya dengan anak yang lain. Lalu ajaklah anak untuk sama-sama melakukan evaluasi agar bisa memperbaiki catatan waktu berenangnya.

"Ajak anak untuk menerima hasilnya. Namun perlu juga mengajak anak untuk membut target agar ke depannya menjadi lebih baik," sambung perempuan berkerudung ini.

Atau ketika anak kalah dalam lomba balap mobil mainan, bisa diajak bersama-sama memeriksa keadaan mobil mainan. Setelah itu sama-sama dicari cara agar mobil mainan tersebut bisa melaju lebih cepat.

Menurut Ratih, penting untuk menghargai setiap usaha positif yang dilakukan anak. Tapi yang tak kalah penting, menanamkan dalam diri anak bahwa bisa menyelesaikan perlombaan saja sudah bagus. Karena tidak semua orang bisa menyelesaikan sesuatu yang telah dimulainya. Nah, selanjutnya baru memenuhi target 

yang ditetapkan anak. 

Sumber: detik 

0 Tanggapan:

Post a Comment

 
Design by | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes |