Ilustrasi: Google Image
Oleh: Khasanah
Di era digital saat
ini, perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong revolusi permainan
anak-anak. Jika dulu permainan anak-anak identik dengan gerak fisik dan lahan
yang luas, maka saat ini hal semacam itu sudah tidak diperlukan, tidak hanya bagi anak-anak di kota besar saja tetapi di
daerah yang terpencilpun demikian. Kini, hanya dengan media digital, anak-anak
bisa bermain dengan asik di dalam ruangan kecil bahkan tanpa teman. Di masa
inilah, Game Online dan media digital memenangkan dunia anak. Lalu, apa
dampak Game Online dan madia digital bagi anak-anak?
Professor dari
Nottingham Trent University, Inggris mengenai candu Game Online dan media
digital perlu mendapat perhatian. 12% dari 7.000 Pemain Game Online dan
media digital dipastikan akan kecanduan. Candu tersebut ternyata berdampak
serius pada diri anak-anak. Ada tiga dampak dari kecanduan Game Online dan
media digital menurut WHO (World Health Organization): Menarik diri dari
lingkungan, mudah kehilangan kendali, dan tidak peduli dengan kegiatan lain di
sekitarnya.
Anak merupakan
investasi masa depan bagi semua orang tua. Karena itu, setiap tingkatan dalam proses perkembangan anak menjadi
persoalan penting yang harus selalu diperhatikan.
Salah satu upaya
perhatian orang tua terhadap anak yaitu dengan menerapkan strategi pendidikan
yang tepat dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada mereka agar mampu
bersosialisasi , mengeksplorasi, bereksperimen, serta mengenal dunia mereka
lebih jauh.
Sebagaimana banyak
diketahui, sosialisasi merupakan proses penyesuaian dan pengenalan anak
terhadap dunia luar. Proses sosialisasi sering kali tidak ditempuh melalui
proses interaksi langsung, melainkan dengan menggunakan alat komunikasi digital
yang belakangan memiliki akses tanpa batas dari yang positif maupun negatif.
Untuk itu,
langkah-langkah antisipatif menjadi
mutlak ditempuh untuk menghindarkan anak dari ragam pengaruh negatif dunia maya
yang sering kali lepas dari kendali dan kontrol perhatian para orang tua. Jika
tidak dikontrol, perkembangan daya kritisisme anak akan terhalang. Belum lagi
dampak lain akibat banyaknya software permainan (game) di dalam alat-alat
komunikasi tersebut, hingga membuat mereka sering kali terasing oleh dunia dan
lingkungan sekitarnya.
Dalam kondisi
seperti itu, orang tua harus benar-benar hadir sebagai pihak yang mampu menjaga
sekaligus menyeimbangkan setiap dinamika dalam proses perkembangan anak. Selain
itu juga menyempatkan waktu untuk mendampingi anak pada saat bermain.
Pada dasarnya orang
tua harus bersikap tegas kepada anak
untuk membatasi penggunaan media digital karena itu, arahan (parental guidance)
menjadi kata kunci bagi keberhasilan anak melalui tingkatan perkembangannya
yang aman dan terarah. Orang
tua…silahkan diterapkan.
0 Tanggapan:
Post a Comment